BERSABARLAH, Akan Sampai waktunya Hafalan Kita Seperti Al Fatihah

=======================

Bismillahirrahmanirrahim

Rasulullah saw. bersabda :

عن أم المؤمنين عائشة رضي الله عنها، قالت: سُئل النبيُّ صلى الله عليه وآله وسلم: أيُّ الأعمال أحبُّ إلى الله؟ قال: ((أَدْوَمُها وإنْ قَلَّ)).

Dari Aisyah ra. beliau berkata : Nabi saw ditanya : ” amal apakah yang paling dicintai Allah?”. Beliau menjawab : “Amal yang dilakukan terus menerus meskipun hanya sedikit.” HR. Bukhari

Hadis ini memberikan motivasi sekaligus tip’s bagi para penghafal Alquran untuk mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah swt. Selain menghafal Alquran sendiri adalah sebuah kemuliaan, maka mengamalkan hadis Rasulullah saw. ini juga bagian dari ibadah kepada-Nya, sekaligus kalau kita bisa melaksanakan maka akan mampu merasakan hikmah yang luar biasa dari kontinuitas amal itu.

Proses menghafal Alquran harus disertai dengan kesabaran untuk istiqomah bersama Alquran. Inti menghafal adalah membaca dengan berulang-ulang. hanya itu, yakinlah!!! Tidak hanya menghafal Alquran, semua hal akan lancar ketika ada pengulangan. Ketika kita baru belajar jalan waktu kecil dulu, hanya sebuah pengulangan saja. Jatuh bangun lagi, jatuh lagi bangun lagi, begitu seterusnya sampai akhirnya bisa berjalan bahkan berlari. Seorang koki yang hafal dengan berbagai resep masakan juga diawali dengan mengulang-ulang resep sampai akhirnya bisa dinikmati.

Terkait menghafal Alquran, marilah kita belajar dari Al Fatihah. Bukankah hafalan kita terhadap surat yang satu ini sudah mutqin. Bahkan bisa jadi super mutqin. Sambil masak, mencuci atau bahkan sambil sepak bola sekalipun kalau surat ini yang dibaca yakin akan lancar.

Sekali lagi, coba perhatikan ibu-ibu jamaah yasinan di kampung. Ibu-ibu yang tidak berpendidikan tinggi, bahkan nenek-nenek yang sudah tua yang tidak bisa membaca Alquran sekalipun, namun jadi hafal surat yasin. Kenapa? Sebab mereka istiqomah setiap malam Jumat bertemu dan mengulang bacaan surat yasin berjamaah. Pada akhirnya mereka jadi hafal meskipun aslinya tidak bisa membaca.

Demikianlah saudaraku, dibutuhkan daya tahan untuk terus mengulang ayat demi ayat, halaman demi hafalan dan juz demi juz sampai akhirnya hafalan kita bisa selancar surat-surat itu.

Misal, ketika sedang menghafal juz 1, maka setiap hari harus ada pengulangan terhadap ayat-ayat ini. Ketika dirasa sudah lancar, maka bisa dipelihara pengulangannya dengan menjadikannya sebagai “hidangan” dalam shalat sunat rawatib. Misal : shalat sunah sebelum subuh 1 halaman, sebelum duhur 2 halaman, setelah duhur 2 halaman lagi, dan seterusnya.

Hal ini apabila dikakukan secara kontinyu, lambat laun juz 1 akan semakin terasa ringan dilisan kita. Ayat-ayat yang mirip tidak lagi membingungkan, kalimat-kalimat yang sulit tidak lagi menyulitkan sampai harus konsentrasi tingkat tinggi ketika membaca. Bisa juga juz-juz yang sudah ringan ini dijadikan wiridan di dalam perjalanan berangkat dan pulang kantor, sehingga waktu yang sedianya hilang untuk sekedar konsentrasi melihat jalan menjadi semakin produktif dengan dzikir ayat-ayat Allah yang mengalir deras dari lisan penghafal Alquran.

Kalau sudah demikian, maka semoga Allah golongkan kita ke dalam golongan manusia ulul albab yang senantiasa mengisi waktunya dengan dzikir di kala berdiri, duduk maupun berbaring.

(إِنَّ فِی خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّیۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّأُو۟لِی ٱلۡأَلۡبَـٰبِ) (ٱلَّذِینَ یَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِیَـٰمࣰا وَقُعُودࣰا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَیَتَفَكَّرُونَ فِی خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَـٰذَا بَـٰطِلࣰا سُبۡحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ)

Artinya :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. [Surat Ali ‘Imran 190-191]

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Pati, 5 September 2020
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL PATI
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan